BREAKING NEWS

INFO PENTING

ARTIKEL

Regulasi

Jumat, 20 Mei 2016

Pramuka Mahasiswa Strategis Untuk Kembangkan Multikulturalisme

Kendari (Pinmas) —- Pramuka mahasiswa dinilai strategis untuk meningkatkan pemahaman sekaligus wahana praksis penanaman dan pengembangan budaya multikultural dan multireligius. Kegiatan Pramuka yang diikuti utusan dari berbagai daerah, sangat berpotensi mengembangkan multikultural, apalagi diikuti tidak hanya dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam,  tetapi juga PTK Non Muslim. 
Pramuka Mahasiswa Strategis Untuk Kembangkan Multikulturalisme
Pramuka Mahasiswa Strategis Untuk Kembangkan Multikulturalisme
“Ini adalah bagian dari ikhtiar mendukung multireligius,” tegas Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Amin Abdullah saat menjadi nara sumber pada kegiatan Tadarus Kebudayaan yang digelar dalam perhelatan akbar Perkemahan Wirakarya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PW PTK) XIII di IAIN Kendari, Jumat (20/05).
Indonesia adalah negara majemuk dengan menganut budaya laut karena mempunyai 75% lautan daripada daratan. Indonesia memiliki beragam suku, agama, ras yang tersebar dari berbagai pulau. Menurut Amin, kondisi ini merupakan kekayaan sekaligus tantangan.
Terkait itu, di hadapan 300 orang peserta Pramuka Pandega, Bina Damping dan Pimpinan Kontingen, Mantan Rektor UIN Sunan Kalijaga ini mengajak untuk sama-sama menghidupkan budaya perbedaan karena itu adalah rahmah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Para Wakil Rektor/Wakil Ketua III, terutama Bina Damping perlu merumuskan relevansi kegiatan pramuka dengan gagasan multikultural dan multireligius. Dari situ, Amin berharap Pramuka dapat dijadikan sarana efektif penyebaran nilai-nilai dan semangat multikultural dan multi religius.
Sementara itu, Rektor IAIN Kendari, Nur Alim mengutarakan bahwa Sulawesi Tenggara mempunyai kekayaan laut yang melimpah dengan beragam budaya. Masyarakat Sultra juga dikenal  hidup rukun dan damai secara berdampingan. “Di sini terdapat masjid dan Gereja yang letaknya berdampingan, yaitu Masjid Agung Al-Firdaus dan Gereja Ola Atlabora,” terangnya.
Dunia pendidikan tinggi, lanjut Nur Alim mempunyai tugas menumbuhkembangkan keragaman budaya, agama, dan lain-lain. Kurikulum PTKI harus mampu menjadikan para mahasiswa mempunyai kedewasaan berpikir dan bertingkah laku, serta mampu memahami perbedaan, tidak saja agama namun budaya dan ras.
Tadarus Kebudayaan merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang digelar di PW PTK XIII di Kendari. Melalui kegiatan ini, diharapkan para peserta memperoleh pencerahan terkait  nilai dan praktik multikulturalisme dalam kehidupan sekembalinya dari perkemahan.
Tadarus Kebudayaan yang dilaksanakan di Auditorium IAIN Kendari menjadi wahana peserta kemah, bindamping, dan pinkon untuk bertukar pengetahuan, pengalaman dan sekaligus membudayakan, layaknya tadarus budaya. (ruchman basori/mkd/mkd)
 
Copyright © 2016 MK2MA
Shared by